Kota Cirebon berada di Provinsi Jawa Barat. Kota ini berkembang pesat salah satu faktor utamanya adalah karena terletak di jalur Pantura. Jalur tersebut berada di pesisir utara Pulau Jawa dan menghubungkan kota-kota besar seperti Jakarta, Cirebon,Semarang dan Surabaya.
Cirebon memiliki semboyan “Gemah Ripah Loh Jinawi”. Kota ini dikenal orang sebagai Kota Udang, Kota Petis, dan Kota Wali. Julukan Kota Udang muncul karena mata pencaharian masyarakat setempat adalah menangkap ikan dan rebon (udang kecil) di sepanjang pantai. Sedangkan petis adalah olahan bumbu yang berasal dari produk sampingan dari sisa perebusan ikan diolah bersama gula batok. Sementara itu, julukan Kota Wali muncul karena kota ini merupakan salah satu tujuan wisata ziarah makam Wali Songo.
Asal mula Kota Cirebon berasal dari kata sarumban. Mulanya, Cirebon adalah sebuah dukuh kecil yang dibangun oleh Ki Gedeng Tapa. Seiring berkembangnya jaman, dukuh kecil tersebut menjadi sebuah desa yang ramai. Desa tersebut diberi nama Desa Caruban. Dalam bahasa setempat, Caruban artinya “bersatu padu.” Istilah itu muncul karena desa tersebut dihuni para pendatang dari berbagai wilayah seperti dari Sunda, Jawa, Tionghoa, dan Arab. Pelafalan kata “Caruban” berevolusi menjadi “Carbon” dan kemudian “Cerbon”. Versi lainnya, nama Cirebon berasal dari sebutan “cai-rebon” atau “air rebon/air sisa pengolahan udang rebon.”
Kota Cirebon pada mulanya adalah sebuah desa nelayan kecil. Banyak kapal asing berlabuh untuk berdagang di wilayah tersebut. Selain perekonomian, penyebaran agama Islam juga termasuk pesat di daerah tersebut.
Kerajaan Cirebon didirikan oleh Pangerang Walangsungsang, putra dari Prabu Siliwangi. Dia ditunjuk sebagai Adipati Cirebon bergelar Cakrabumi. Dia menolak mengirimkan upeti kepada Raja Galuh (Pajajaran). Karena tidak mengirimkan upeti, Kerajaan Cirebon diserang. Namun, Kerajaan Islam Cirebon berhasil keluar sebagai pemenang perang.
Pada tanggal 7 Januari 1681, Cirebon berada dalam pengawasan pihak VOC secara politik dan ekonomi. Pada masa pendudukan tentara Jepang, beberapa orang ditunjuk sebagai Wali kota. Pemerintah Kota Cirebon berusaha mengubah citra Kota Cirebon dengan cara memperkenalkan simbol dan identitas kota yang baru setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Kota Cirebon terkenal dengan wisata religinya. Wisata sejarah kekayaan Islam, termasuk kompleks Makam Sunan Gunung Jati di Gunung Sembung, adalah satu dari banyak destinasi wisata paling menarik di kota pesisir ini. Selain makam para wali, turis dapat mengunjungi Masjid At Taqwa, Masjid Agung Sang Cipta Rasa, Keraton Kasepuhan, Keraton Kanoman, Taman Ade Irma Suryani, Taman Air Sunyaragi, Kacirebonan, dll.
Anda dapat mengunjungi destinasi wisata Kota Cirebon dengan mudah bersama DOcar. Unduh dan sewa mobil sekarang juga melalui perangkat Android Anda!
Kuliner Kota Cirebon tidak jauh-jauh dari makanan berbahan baku ikan laut. Beberapa yang merupakan ciri khas kota ini adalah Kerupuk Udang, Sate Beber, Mi Koclok, Kerupuk Melarat, Sega Jamblang, Sega Lengko, Empal Gentong, Docang, Tahu Gejrot, Mendoan, Ketoprak Cirebon, Nasi Goreng Cirebon, dan Bubur Ayam Cirebon.